Langsung ke konten utama

Investor Selandia Baru Incar Pabrik Susu Perah

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mengidentifikasi minat investasi dari produsen susu ternama Selandia Baru yang berminat menanamkan modalnya di bidang peternakan sapi perah terintegrasi dengan industri pengolahan susu. Investor Selandia Baru tersebut melihat perkembangan industri susu di Indonesia sangat baik dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi menjadikan Indonesia pasar yang besar. Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan, bahwa salah satu hal yang menjadi concern bagi industri pengolahan susu di Indonesia saat ini adalah ketersediaan susu sapi segar sebagai bahan baku untuk menggantikan bahan baku yang masih banyak diimpor. "Investor Selandia Baru tersebut ingin berinvestasi di bidang peternakan sapi perah dengan tujuan memenangkan pasar dalam negeri dan mengamankan bahan baku bagi industri pengolahan susu yang dimiliki,”jelas Franky dalam Siaran Pers BKPM, Senin (28/3/2016). Menurut Franky, porsi investasi investor terkait dalam investasi yang masuk dari Selandia Baru cukup besar. Realisasi Investasi dari Selandia Baru sendiri tercatat dalam kurun waktu 2010-2015 sebesar USD38 juta, dimana USD29 juta dari nilai tersebut merupakan angka realisasi investasi dari investor Selandia Baru.“Dengan adanya minat investasi perluasan di bidang usaha peternakan sapi perah ini diharapkan dapat semakin meningkatkan nilai investasi dari Selandia Baru,” jelasnya. (*/Tom) Sumber : KRJogja

Postingan populer dari blog ini

Industrialisasi Perdesaan

Sistim Ekonomi Kerakyatan

EKONOMI KERAKYATAN   adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan rakyat, sedangkan Ekonomi Rakyat adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya apa saja yang dapat dikuasasinya setempat, dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya.  Arah kebijakan pengembangan sistim ekonomi kerakyatan yang mewujudkan demokrasi ekonomi mencakup :  Roda kegiatan ekonomi rakyat digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral. Mewujudkan  kemerataan sosial   Nasionalisme ekonomi Koperasi menjadi soko guru ekonomi nasional   Keseimbangan antara pusat dan pelaksanaanya di daerah.      (Mubyarto, 1997)

MENGATASI SUMBER SUMBER KEMISKINAN (1)