Ketimpangan pembangunan antar wilayah dan kesejahteraan penduduk bukanlah isu baru yang senantiasa menjadi isu tak kunjung padam. Ukuran ketimpangan yang sederhana, indeks gini misalnya, memberikan sinyal yang mendebarkan bagi banyak kalangan. Sejak tahun 2005, Indeks Gini Indonesia konsisten meningkat dari 0,363 (2005) menjadi 0,413 (2013), dan masih pada kisaran 0,41 pada Maret 2015 (BPS, 2016). BPS mengingatkan angka 0,4 adalah petanda lampu kuning. Ketimpangan yang meningkat berarti terdapat perbedaan penerima manfaat atas pembangunan, dan menjadi petanda perbedaan yang semakin menyolok aksesibilitas antara kelompok penduduk. Ketimpangan yang “sudah” melampai batas aman ini tentunya menjadi peringatan dini bagi pemerintah. Lebih utama ketika pembangunan disandingkan antara wilayah. Pulau Papua yang terdiri dari dua provinsi, senantiasa berada pada posisi ...